Pekerjaan oleh Careerjet

Peluang Usaha dan Bisnis 2008

Wirausaha.com

Tempointeraktif.com - Ekonomi

Dinas Peternakan Jabar

Minggu, 11 November 2007

BINANGKIT Ray. Rahayu Lestari, S.H.

Bisnisnya Berawal dari Kebutuhan Pribadi


SEKIRA 1.000 pelanggan terdaftar sebagai anggota di spa yang diberi nama sama dengan nama dirinya, anggota aktifnya sekira 600 orang. Mereka dilayani oleh delapan terapis yang siaga sejak pukul 8.00 hingga 21.00 WIB. Daerah jangkauan terapis terampil ini bukan saja seputar Kota Bandung. Ayu mengerahkan para terapisnya hingga ke Lembang, Cimahi, hingga Padalarang.


Para terapis ini tidak dilepas begitu saja. Mereka diantar oleh para pengendara sepeda motor yang disebut motoris. Karena umumnya perawatan dilakukan dalam waktu sejam atau lebih, setelah mengantar ke rumah pelanggan para motoris ini kembali ke "pangkalan" Rahayu di daerah Buah Batu. Para terapis dijemput kembali setelah usai melaksanakan tugasnya.


Konsep sistem panggilan untuk perawatan diri yang ditawarkan Ayu --panggilan akrab Rahayu-- mungkin bukan yang pertama. Di Bandung, beberapa pemijat biasa melakukannya dari rumah ke rumah. Mereka tidak hanya melakukan pijat untuk relaksasi. Atas permintaan pelanggan, para pemijat ini juga menyanggupi melakukan luluran atau body scrub. Akan tetapi, sifatnya masih perorangan dan lebih mengutamakan pelayanan memijat. Secara terorganisasi serta menitikberatkan pada perawatan kecantikan, tampaknya Ayu memang perintisnya.


Kendati di rumah, Ayu yang kini single parent ini mengusahakan para pelanggannya merasakan perawatan selengkap-lengkapnya seperti jika melakukan di tempat spa, salon, atau hotel. Ayu membekali para terapisnya alat-alat yang nyaris lengkap. Namun, untuk perawatan body steam atau pemanasan tubuh agar pori-pori terbuka dan menyerap wangi, para terapis hanya membawa alat pemanas, minus penutup tubuh dari plastik yang berukuran tebal. Sebagai pengganti ruang sauna, tubuh pelanggan diselubungi sarung, dan di bawah kursi yang didudukinya diletakkan alat pemanas.


**


KENDATI konsep pelayanan adalah panggilan dari rumah ke rumah, namun kini Ayu terpaksa mendobrak konsep awalnya. Ia menyulap garasinya menjadi ruang perawatan bagi pelanggan yang enggan melakukan program spa di rumah sendiri.


Rupanya, kendati banyak orang menyukai konsep home beauty spa, beberapa pelanggannya tetap merasa merawat diri "jauh dari rumah" lebih nyaman. Alasan umum yang dikemukakan pelanggan adalah begitu banyak gangguan di rumah saat melakukan relaksasi, mulai dari rengekan anak, telefon rumah yang berdering, tamu yang tak diundang, dan sebagainya.


Atas permintaan pelanggan, Ayu kemudian membuka dua kamar pribadi di rumahnya. Tetapi ketika permintaan meningkat, terpaksa ia menambah ruangan lagi. Walaupun lahan di rumah Ayu terbilang masih luas, namun Ayu tetap ingin mempertahankan keasrian taman rumahnya. Dengan cerdik, ia menyulap garasinya menjadi empat ruang yang disekat kain gordin bernuansa etnik. Pukul delapan pagi, Ayu mengeluarkan mobilnya, sementara para karyawannya menurunkan tirai penyekat membagi ruangan garasi menjadi empat kamar. Pukul 21.00 WIB, saatnya Ayu dan para karyawannya menarik tirai ke atas, membereskan tempat tidur, dan memasukkan mobil ke garasi. Walaupun fungsi utama adalah garasi, namun pelanggan yang tak diberi tahu tak akan menyangka karena lantai kamar relatif bersih dan apik.


Ayu menyadari betul jenis bisnis yang dijalaninya adalah bisnis pelayanan. Artinya, pelayanan yang diberikan harus mampu membuat pelanggannya puas. Oleh sebab itu, Ayu menyiapkan karyawan-karyawannya dengan sebaik-baiknya. Di bagian administrasi, operator telefon memberikan informasi dengan nada ramah, siap membantu keinginan pelanggan.


"Terapis pun tidak hanya diajari keterampilan teknis seperti memijat, melulur, atau totok wajah. Attitude merupakan hal yang benar-benar harus diperhatikan juga," kata Ayu. Pertimbangan Ayu, penampilan yang meliputi kerapian, kebersihan, dan keramahan para terapis menjadi salah satu pendukung pelanggan untuk mendapat kenyamanan.


Apa yang diminta Ayu memang dijalankan secara serius oleh para terapis. Awal pertemuan dengan pelanggan, semua terapis memberikan senyum termanisnya. Saat melakukan tugas, mereka sigap menjawab pertanyaan klien, namun tetap tinggal diam jika tidak ditanya, khawatir menciptakan obrolan yang tak diharapkan pelanggan yang tak ingin terusik kenyamanannya saat dirawat.


Untuk mendapatkan keterampilan secara teknis dan perilaku, Ayu memanfaatkan jasa training dari sebuah produk dan tempat pelayanan kecantikan ternama di Indonesia. Sebelum menjadi terapis, karyawan masuk dalam program pelatihan selama tiga bulan.


Secara tegas Ayu membuat peraturan bahwa bisnisnya hanya ditujukan bagi kaum perempuan. "Namun, terkadang ada istri yang meminta agar kami juga melakukan pemijatan untuk suaminya. Permintaan ini akan kami penuhi jika sang istri juga berdampingan dengan suami melakukan hal yang sama," tutur Ayu.


Praktik bagi pasangan ini dilakukan Ayu untuk menjaga citra pelayanannya. Ia tidak memperbolehkan terapisnya melakukan perawatan pada laki-laki yang tidak didampingi oleh istrinya.


**


BISNIS Ayu adalah cita-citanya yang tercapai. Sejak kecil Ayu yang berdarah Keraton Solo ini sudah akrab dengan segala macam racikan untuk perawatan tubuh. Salah seorang budenya, Prof. Gayatri, adalah produsen racikan perawatan tubuh yang diambil dari kekayaan alam Indonesia.


Untuk perawatan tubuh pelanggannya, Ayu meracik ramuannya sendiri seminggu sekali, dari mulai jamu-jamuan, aromaterapi, bahan luluran, dan sebagainya. Ia menggunakan racikan segar yang tidak diawetkan. Terkadang racikan untuk pemakaian satu minggu harus dibuat ulang setelah 3 hari, karena habis dipakai pelanggannya yang kian menyemut.


"Selain itu, banyak juga pelanggan yang membeli produk racikan saya, sehingga lebih sering habis," kata Ayu sambil tertawa. Tak jarang Ayu mengirim produk racikannya ke daerah-daearah pelosok di Indonesia seperti Papua.


"Pelanggan dari jauh ini biasanya menggunakan jasa terapis Rahayu saat berkunjung ke Bandung, eh terus ketagihan. Karena jauh, mereka memutuskan untuk minimal memakai produk buatan Rahayu saat pulang ke daerah asal," ujar Ayu.


Ke depan, Ayu merencanakan membuat massal produk perawatan kecantikannya. Bukan soal tak puas dengan penghasilan yang sudah lumayan besar dari bisnisnya ini, melainkan lebih pada ketidakpuasan Ayu melihat ramuan impor yang merajalela di negeri ini.


"Padahal, kekayaan rempah dan tanaman obat kita luar biasa. Saya terobsesi untuk membuat racikan perawatan kecantikan dari tumbuhan asli Indonesia yang amat kaya ini," kata Ayu yang juga selalu sibuk mencoba-coba mencari penemuan yang pas untuk perawatan kecantikan perempuan Indonesia. Produk andalan Ayu sendiri adalah paket pelangsingan tubuh.


Semua ini dilakukannya di sela-sela waktunya mengurus putra tunggalnya Aldan (5) dan menyelesaikan kuliah notariatnya di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Ya, berbisnis dan saat ini bekerja pula sebagai agen asuransi di dua tempat, tampaknya belum cukup bagi perempuan gesit ini. Jika tak ada aral melintang, beres kuliah notariat, Ayu akan mempraktikkan ilmunya sebagai notaris. "Tapi bisnis perawatan ini tentu saja tidak akan saya lepas. Ini adalah cita-cita saya sejak kecil," kata Ayu menegaskan.


Lucunya, setelah memiliki tempat spa sendiri, Ayu malah jarang melakukannya pada diri sendiri. "Sekarang malah nggak sempet he..he..he," ujarnya. (Uci Anwar)***


1 komentar:

ADINDA Beauty mengatakan...

ADINDA beauty merupakan usaha di bidang kecantikan,yang bahan bakunya bersal dari bahan alami dan menyehatkan yaitu kelapa,tanpa ada zat campuran kimia,aman untuk semua jenis kulit,semua umur.Mau tahu infonya lebih lanjut mengenai produk kami silahkan kirim email ke kolypradina@yahoo.co.id atau ke no hp 085 222 30 333 4.terimakasih

Entrepreneur Daily

Franchises

E-Business

Sales and Marketing

Starting a Business