Pekerjaan oleh Careerjet

Peluang Usaha dan Bisnis 2008

Wirausaha.com

Tempointeraktif.com - Ekonomi

Dinas Peternakan Jabar

Sabtu, 23 Juni 2007

MENGATASI "KECANDUAN" PERMEN

MENGATASI "KECANDUAN" PERMEN

Hampir semua anak menyukai yang manis-manis seperti permen. Susahnya, kalau ia jadi ketagihan dan melupakan makanan yang sehat. Perutnya keburu kenyang karena makan permen terus sehingga tak mau lagi makan nasi serta lauk-pauk yang sehat. Belum lagi giginya jadi bolong dan rusak.

Ketika anak balita mulai mengenal rasa manis dari permen atau cokelat, itulah awal dari kecanduan mereka terhadap permen dan coklat. Dan pada saat Anda akan memberinya buah apel atau jeruk, mereka akan menolaknya dan meminta cokelat atau permen. Masalahnya, melarang anak makan permen ataupun cokelat, akan membuat anak makin penasaran dan justru akan berusaha untuk mencobanya di belakang Anda Baik di sekolah atau saat sedang bermain dan berkumpul dengan teman-teman sepermainannya. Celakanya, mereka akan sangat menikmatinya.

Pendekatan yang lebih realistis adalah dengan menerima kenyataan bahwa anak-anak memang menyenangi permen/cokelat tapi tetap ada cara yang sehat untuk menggabungkannya dengan makanan yang disediakan di rumah.

Berikut ini beberapa cara sederhana untuk "menjinakkan" selera anak terhadap makanan yang manis-manis.

1. Beri makanan kesukaan
Mungkin Anda beranggapan, yang terbaik adalah dengan menjauhkan anak dari makanan yang manis-manis seperti es krim, brownies, atau permen, selama mungkin. Tapi ternyata para ahli berpendapat, lebih baik berikan makanan yang manis-manis pada si kecil ketika ia berusia 18 bulan sampai 2 tahun, lalu minta padanya untuk memilih makanan yang mereka sukai. Baik yang mereka lihat dari iklan di televisi ataupun dari makanan yang dibawa oleh teman-teman mereka di sekolah.

Bila anak telah terbiasa dengan pola makan yang Anda terapkan padanya, tidak masalah bila mereka lalu makan makanan yang manis-manis yang mereka sukai. Yang penting adalah mengingatkan anak untuk tidak memakannya secara berlebihan dan tetap dalam porsi yang terkendali.

2. Pertahankan porsi kecil
Makan manis sebetulnya boleh-boleh saja asalkan porsinya diperhatikan benar. Misalnya, tidak memakan permen setengah bungkus sekaligus, yang membuat napsu makan anak jadi hilang karena perutnya keburu kenyang.

3. Jangan satukan emosi dengan makanan
Anak-anak harus menikmati makanan kecil/ringan dan permen sebagai makanan yang memang mereka sukai, bukan sebagai hadiah atau sebagai alat untuk membuat mereka diam dan mengikuti perkataan dan perintah Anda.

4. Lakukan perawatan gigi
Yang dapat merusak gigi bukan jenis makanannya, melainkan lamanya suatu makanan berada di dalam mulut. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menyuruh anak membersihkan gigi mereka begitu mereka selesai makan makanan yang manis-manis ataupun makanan ringan seperti kentang goreng dan biskuit. Minimal, minum air putih yang banyak dan berkumur.

5. Jadilah contoh yang sehat
Bila tidak ingin anak jadi ketagihan cokelat atau permen, pastikan untuk tidak menyediakannya secara berlebihan di rumah. Anda sendiri harus memberikan contoh pada anak-anak dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan dengan sendirinya anak akan mengikuti pola makan Anda.

Sadarilah bahwa dengan mengajarkan anak untuk memiliki hubungan yang positif dengan makanan, merupakan pendorong yang terbaik bagi mereka sehingga mereka terbiasa memilih makanan yang disukai dan mengenal makanan yang sehat serta baik untuk diri mereka.

Tidak ada komentar:

Entrepreneur Daily

Franchises

E-Business

Sales and Marketing

Starting a Business