Pekerjaan oleh Careerjet

Peluang Usaha dan Bisnis 2008

Wirausaha.com

Tempointeraktif.com - Ekonomi

Dinas Peternakan Jabar

Kamis, 14 Agustus 2008

Jelang Bulan Ramadan

Pedagang Kue Naikkan Harga


Tingginya harga bahan makanan saat ini, memaksa pedagang untuk pandai mensiasati usahanya agar usaha tetap berjalan. Tak terkecuali pedagang kue tradisional yang berada di kawasan Pandansari.

Hasnah misalnya, gejolak harga kenaikan tepung, minyak goreng, menyusul kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu. Lalu, mengharuskan dirinya menjual Rp 1000/potong untuk kue dagangannya, dari harga Rp 750/potong. "Kalau tidak begitu, mana bisa nutup modal, mana harga bahan makanan naik terus," ujarnya saat ditemui Metro, Selasa (12/8) kemarin.

Keluhan yang sama juga datang dari rekan kerjanya yang kerap menitipkan kue dagangan di lapak yang berada tepat di depan Masjid Manuntung, Pandansari. Biaya produksi yang meningkat membuat para pengrajin kue menaikkan harga. "Pembuat kue yang paling merasakan susahnya saat harga naik begini, apalagi kalau kuenya nggak habis," lanjut ibu empat anak yang mengandalkan berdagang kue sebagai sumber pendapatan bagi keluarganya.

Beruntung kawasan tempat berdagangnya tidak pernah sepi dari pembeli. Didominasi kue titipian pembuat kue tradisional, Rp 300 adalah keuntungan yang didapat untuk satu potong kue yang dititipkan para pembuatan penganan berbagai jenis sebagai jasa yang didapat dari membantu menjualkan kue titipin tersebut.

Senada dengannya, Farida juga merasakan hal yang sama. Tingginya harga kebutuhan pokok belakangan ini melahirkan rumus jitu agar bisa tetap berjualan kue. "Serba salah juga, di satu sisi harga semua naik, disisi lain kita juga tidak bisa langsung menaikkan kue dengan harga tinggi, pembeli bakal protes nanti," ujar Farida, pedagang kue tradisional di lokasi yang sama yang juga menjual kue seharga Rp 1.000/potong.

Banyaknya jenis penganan khas yang ditawarkan, bahkan mampu memancing selera makan pembeli, harga tersebut menurut sejumlah pedagang setempat bukan masalah bagi pembelinya. Untuk menjaga hubungan tersebut, meski memperkecil ukuran kuenya, kualiatas menjadi modal utama mereka pedagang minoritas di wilayah Pandansari ini.

Tak pandai memadukan antara harga dan rasa dari penganan yang ditawarkan serta ukuran untuk satu potong kue, akan berakibat fatal bagi mereka, ditinggal pembeli, menjadi resiko tersesarnya. "Akhirnya saya putuskan, nggak usah untung banyak yang penting setiap hari dagangan saya habis, itu saja," ujar Farida.

Layaknya pedagang lain, harga yang dipatok penjaja kue yang baru berjualan saat matahari mulai meninggi atau tepat pukul 14.00 wita, akan mengalami perubahaan menjelang Ramadan tiba. Diprediksikan, satu potong kue tradisional bakal mencapai Rp 1250/potong atau dijual Rp 2.500 untuk dua potong kue. "Tapi semua itu tergantung harga bahan makanan nanti, kalau puasa nanti harga naik otomatis kita juga menaikkan harga. Yang jadi masalah, setiap puasa harga naik terus, jadi ada kemungkinan harga kue naik juga," jelas Hasnah gamblang.

Berpendapatan rata-rata Rp 50 ribu/hari belum termasuk saat penjualan sedang ramai, saat ini para pedagang kue setempat tengah mempersiapkan diri menghadapi datangnya bulan Ramadan. Misalnya, menyiapkan peralatan yang akan menunjang proses pembuatan kue khas yang berasal dari berbagai daerah. Termasuk memperbanyak jumlah dagangan saat Kamis tiba, mengingat di hari tersebut, aktivitas keagamaan kerap mendongkrak penjualan kue para pedagang.

"Biasanya kalau ada acara Yasinan, siangnya banyak orang yang memborong kue. Nah, sebelum puasa masih ada tiga kali Kamis lagi, itu dulu yang kami siapkan," pungkas Hasnah. (bm-3)

Tidak ada komentar:

Entrepreneur Daily

Franchises

E-Business

Sales and Marketing

Starting a Business