Pekerjaan oleh Careerjet

Peluang Usaha dan Bisnis 2008

Wirausaha.com

Tempointeraktif.com - Ekonomi

Dinas Peternakan Jabar

Rabu, 19 September 2007

Nuke Mayasaphira - Meraup Uang Dari Media Luar Ruang

Setelah menggeluti profesi model, Nuke bertekun membesarkan Nindotama Kharisma. Produknya telah mejeng di tempat-tempat strategis di seluruh Indonesia.


Saat semakin clutter-nya media iklan, kebutuhan produk untuk tampil tidak lagi cukup hanya sekadar beriklan di televisi, radio, atau koran. Banyaknya iklan yang diputar di setiap acara ber-rating tinggi malah membuat iklan tersebut jarang dilirik penonton. Dengan gampang, penonton berganti saluran, menunggu beberapa saat, lalu menekan kembali saluran sebelumnya berharap iklan sudah berlalu. Brand akan membuang biaya placement yang percuma saat iklannya tampil di tengah-tengah deretan iklan, tanpa ada yang menyaksikannya.


Tentunya, akan lebih baik bila budget tersebut dimanfaatkan untuk upaya-upaya lain yang lebih strategis untuk membangun brand. Beberapa cara dilakukan dengan mencoba memanfaatkan media ruang luar dengan cara seunik mungkin sehingga setiap orang yang melewatinya bisa tersenyum, tertawa, dan ingat akan pesan iklan tersebut.

Beriklan lewat media luar ruang tampaknya memang masih dianggap sebagai cara efektif untuk memperkenalkan sebuah produk kepada konsumen. Biasanya, perusahaan periklanan menempatkan papan reklame ukuran besar itu secara mencolok di tempat strategis, pusat bisnis atau jalan-jalan protokol yang banyak dilalui orang. Tujuannya tentu saja agar billboard tersebut mudah dan sering terlihat banyak orang.

Jika perusahaan ingin meraih konsumen maka tak bisa diabaikan media luar ruang menjadi sarana alternatif berpromosi. Pasalnya, ukuran papan reklame yang besar yang dilengkapi gambar atau foto sangat memungkinkan media itu memiliki karakter eyecatcher.


Kini,
media mix tersebut lazim digunakan untuk memasarkan produk sebuah perusahaan. Peluang inilah yang dimanfaatkan Nuke Mayasaphira, mantan model Indonesia era 1970-an. Ia mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. Nindotama Kharisma di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam bisnis media luar ruang, Nindotama tergolong pelopor. Tengok saja prestasinya. Perusahaan itu membuat konstruksi single pole (satu tiang) yang pertama di Indonesia. Bukan itu saja, perusahaan itu juga membuat rotary billboard (billboard berputar) yang selanjutnya menjadi proyek percontohan di Indonesia. Tentu saja Nuke harus bekerja keras untuk mengibarkan bendera perusahaannya. Namun, bintang dalam film Si Buta dari Goa Hantu itu tetap tak menyerah dan berpegang teguh pada prinsip bekerja. “Biasanya, kendala utama bisnis ini adalah perizinan dari pemerintah daerah (pemda) setempat,” ungkap perempuan berusia 58 tahun ini.


Tetapi hal tersebut tak menyurutkan niatnya untuk menggeluti bisnis media luar ruang secara serius. “Memiliki teman dari berbagai golongan sosial yang berbeda memberikan kemudahan tersendiri,” tambahnya.

Tapi, semakin banyaknya billboard dan penempatannya yang tidak teratur juga malah membuat pandangan menjadi tidak enak. Padahal media ruang luar tidak sesempit itu. Apa pun yang terlihat di sekitar, dipandu oleh kreativitas dalam mengolahnya, pasti bisa menjadi media iklan. “Karena bisnis ini menyangkut keselamatan orang, keindahan kota dan citra media luar ruang sendiri,” tandas perempuan yang memiliki 2 anak.

Media luar ruang tak hanya menjadi sarana iklan, tetapi juga harus memerhatikan segi keindahan tata kota,” ucap Nuke. Atas kreatifitas tersebut Nuke meraih penghargaan dari Menparpostel dan Menkeu untuk kategori media luar ruang. Tak hanya itu, beberapa Piala Citra Mara pun menghiasi perjalanan bisnis ini. Ini pula yang menjadi pertimbangan Nuke mencari strategi dalam menarik clients-nya. Tak hanya memperhatikan aspek bisnis semata, penyandang gelar Master Business Administration tersebut pun turut mempertimbangkan keamanan. “Clients tak perlu khawatir jika billboard iklan yang dipasang rubuh sehingga memakan korban,“ ungkapnya meyakinkan.

Untuk menghindari risiko atas pemasangan billboard, turut pula dipekerjakan tenaga-tenaga ahli dan profesional. Sehingga, konstruksi fondasi dapat dihitung secara tepat sesuai kepadatan tanah untuk menentukan bahan materil apa yang digunakan. Kemudian, dihitung pula besar billboard dengan luas bidang tanah agar tiang penyanggah tidak patah.

Bagaimana dengan prospek bisnis media luar ruang ? Nuke menjelaskan, bisnis tersebut memiliki peluang yang bagus. Baginya, selama masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi barang maka animo perusahaan untuk mempromosikan produk melalui media luar ruang tersebut pun meningkat.

Dalam memberikan pelayanan kepada clients, ia pun tak tanggung-tanggung memberikan kemudahan dari proses kreatifitas, hingga perizinan kontrak pemasangan iklan. “Kontrak yang disepakati biasanya selama satu hingga dua tahun ke depan,”. Sedangkan lamanya proses yang dibutuhkan untuk menangani permintaan adalah 45 hari.Kini perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini telah memiliki titik lokasi bisnis di sejumlah wilayah Indonesia kecuali Ambon dan Irian.


Sekarang ini jumlah karyawan yang tergabung di perusahaan saya sebanyak 150 orang termasuk part time,” Nuke mengakhiri pembicaraan. [pengusaha/fisamawati]

Tidak ada komentar:

Entrepreneur Daily

Franchises

E-Business

Sales and Marketing

Starting a Business