Tidak semua orang dikaruniai kejelian membaca peluang usaha. Sikap dasar kreativitas dan inovasi adalah kunci awal mengembangkan usaha tertentu. Lalu dipupuk kerja keras, ketekunan dan kesabaran.
Gusti Ngurah Anom salah satu putera daerah yang jeli memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam benaknya tergambar bisnis cinderamata alias oleh-oleh khas Bali. Setelah puas menikmati keindahan alam dan pesona budaya Bali, wisatawan akan mencari oleh-oleh untuk sanak keluarga, sahabat maupun teman-teman.
Lalu pria yang akrab dipanggil Pak Cok mulai menggarap segmen oleh-oleh berupa baju kaos khas Bali. Pemilik KRISNA Oleh-Oleh ini, awalnya belum terpikirkan membuat pusat oleh-oleh di Denpasar. Sebelumnya ia hanya mempunyai pusat konveksi yang juga beralamat di Jl. Nusa Indah No 77 Denpasar. Berdasarkan pengalaman banyaknya wisatawan yang membeli oleh-oleh berupa baju kaos malah terpikir oleh Pak Cok untuk membuat pusat oleh-oleh. “Yang membedakannya dengan pusat oleh-oleh lainnya adalah dengan adanya kaos buatan Cok Konveksi milik kami. Dan kaos tersebut lebih main ke karikatur,” ungkap Pak Cok.
Pernak-pernik khas Bali tersedia di KRISNA, seperti aneka camilan, kaos anak-anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik klasik, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, layang-layang, pernik kayu, sandal sepatu hingga frame foto. Harga pun bervariasi mulai dari seribuan hingga ratusan ribu. Meskipun harganya murah, lanjut Cok, tapi barangnya berkualitas karena diambil langsung dari produsennya di Gianyar. Pusat oleh-oleh yang mulai buka pukul 09.00-22.00 WITA ini sangat mengedepankan kualitas barang dan servis pelayanannya. Hal tersebut terlihat dari kerapian tempat yang disusun beraturan juga karyawannya yang menggunakan seragam. Pemakaian seragam ini, tegas Cok, adalah untuk membedakan antara tamu dengan karyawan dan agar terlihat lebih rapi.
Tempat yang nyaman namun jauh dari keramaian tak membuat KRISNA kekurangan pengunjung. Banyak wisatawan yang berdatangan untuk membeli oleh-oleh atau sekedar jalan-jalan. Meskipun di Bali sendiri sudah ada pusat oleh-oleh terkenal yaitu Sukawati bukan berarti dengan didirikannya KRISNA bisa mengurangi omset penjualan barang di Sukawati. Karena menurut Cok, pasar wisatawan sudah terbagi-bagi dan semua kembali ke wisatawannya sendiri mau belanja oleh-oleh di mana. )***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar