'Beres, Uda' Dan... Satpam pun Tertawa
Cerita ini bermula ketika aku dan tiga kawanku diajak jalan-jalan oleh ayah angkatku, Uda Herman, ke Jakarta beberapa waktu lalu. Kami berangkat dari Purwakarta sekira pukul 08.00 WIB.
Sampai di Jakarta, sekira pukul 11.30, mobil yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi. Ketika aku turun dari mobil, sontak saja aku kaget. Aku melongo saja. Kawanku juga begitu. Maklum kami datang dari kampung.
"Jangan kaget. Ini namanya Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pernah lihat kan di TV?
Di sini tempat para pialang bermain," terang Uda Herman. Aku tak begitu paham, apa yang dimaksudkannya. Kami pun mengangguk dalam ketidakmengertian.
Kemudian aku diajak ke dalam gedung, sementara kawanku yang lain menunggu di depan gedung. Sopir yang juga masih kawanku berputar-putar keluar masuk depan gedung. Sebab, di depan gedung tersebut mobil tidak diperbolehkan untuk berlama-lama menunggu penumpangnya. Entah berapa kali temanku itu keluar masuk halaman gedung.
Di dalam gedung, Ayah angkatku mengambil sejumlah uang. Tas kresek besarnya pun penuh uang ratusan ribu. Lalu ia menyuruhku untuk membawakannya. Setelah itu kami bermaksud pulang. Setibanya di depan gedung, mobil yang disetir kawanku tidak ada. Mungkin sedang berputar keluar dulu.
Kesal menunggu, ayah angkatku bermaksud keliling-keliling dulu. Namun sebelum ia berangkat, ia berpesan, "Kalau nanti sopir itu sudah ada di depan, tolong kasih tahu Uda. Tapi gak usah menemui Uda. Kamu dari kejauhan cukup mengangkat dua ibu jarimu sembari mengucapkan kata beres!".
Setelah itu Uda Herman entah ke mana. Tiba-tiba sopir datang. Lalu kawan kami, Hadi, mencari-cari Uda Herman untuk memberi tahu bahwa sopirnya telah datang. Tapi tak ketemu juga. Ia melompati rantai besar. Melihat kelakuan kawanku itu, tiba-tiba Satpam BEJ marah. Kawanku tidak mengindahkan kemarahan satpam. Ia terus mencari Uda Herman. Tidak ketemu juga. Ia bingung.
Tiba-tiba, Uda Herman telah berada di belakangnya. Pas kawanku berbalik, ia kaget. Lalu kawanku itu mengangkat kedua tangan dengan mengacungkan dua ibu jarinya seraya berteriak, "Beres, Uda!" dengan penuh semangat. Sontak saja ayah angkatku itu marah. "Gak usah begitu. Udanya juga kan dekat kamu. Harus bilang begitu itu, kalau Udanya jauh!" sedikit kesal Uda memarahi kawanku.
Kami pun saling menatap. Rasanya ingin sekali tertawa. Bahkan Satpam BEJ juga ada yang tertawa menyaksikan tingkah kami yang lucu itu. Di mobil menuju pulang, Uda Herman menasihati kawanku lagi. "Di BEJ tadi gajinya gede. Kalau kamu pinter kamu bisa bekerja di sana. Cuma kapan kamu pinternya. Disuruh ngasih tahu aja salah!"
Kawanku hanya diam, dan aku hanya bisa menahan tawa.
Hasan Sidik
Jl Terusan Kapten Halim No 183B
Purwakarta 41111, Jawa Barat
Pekerjaan oleh Careerjet
Peluang Usaha dan Bisnis 2008
Wirausaha.com
Tempointeraktif.com - Ekonomi
Dinas Peternakan Jabar
Sabtu, 23 Juni 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar