Seusai krisis bisnis asesoris handphone seperti menemui masa keemasannya. Banyak pemain yang mulai terjun menggarap pernak-pernik di telepon genggam tersebut, salah satunya adalah PT Wellcomm Indo Pratama.
Wellcomm berawal sebagai sebuah usaha dagang yang memasarkan asesoris tak bermerek asal Taiwan. Namun usaha yang didirikan 1996 di kota Surabaya ini langsung terhantam krisis moneter sehingga pasarnya mengkerut. Lantaran situasi yang tidak menguntungkan ini Lie Jeffrey Lunardi, sang pemilik, mulai melirik pasar Jakarta. Maka hijrahlah dia ke ibukota.
Setelah memindahkan kendali bisnisnya ke Jakarta, Jeffrey mulai berpikir untuk mengembangkan usaha dengan memproduksi asesoris yang bermerek. “Pada waktu itu asesoris yang beredar di pasaran tidak ada mereknya sehingga sulit untuk meminta pertanggungjawaban kualitasnya. Lantaran tidak ada mereknya dan semua produk memiliki kemiripan satu sama lain, maka perang harga tidak bisa dihindarkan lagi. Iklim kompetisinya menjurus tidak sehat,” ujar Jeffrey.
Dari situasi seperti ini, Jeffrey melakukan langkah berani yakni meluncurkan produk-produk asesoris bermerek. Ternyata, banyak customer yang merespon idenya ini, sehingga asesorisnya laris manis di pasaran. “Sebenarnya banyak orang mencari asesoris bermerek sehingga bisa dipertanggunjawabkan kualitasnya. Namun pada waktu itu mereka tidak bisa mendapatkannya, sehingga begitu produk kami muncul mereka menyambut produk kami dengan antusias,” tuturnya seraya mengimbuhkan Wellcomm merupakan pionir dalam produksi asesoris bermerek.
Saat ini Wellcomm memang bukan satu-satunya pemain yang memproduksi asesoris bermerek. Namun pemain yang bermunculan mengembangkan konsep dan memiliki segmen sendiri-sendiri sehingga kompetisinya berlangsung lebih sehat dibanding masa-masa sebelumnya.
Asesoris hp, ungkap Jeffrey, pasarnya hampir-hampir unlimited. Namun semuanya tergantung dari kemampuan inovasi dari produsennya. Oleh karena itu Jeffrey memiliki tim desain dan Riset & Pengembangan (R&D) untuk bisa menangkap tren pasar. Karena asesoris merupakan bagian dari fesyen, maka daur hidup dari model asesoris biasanya hanya bertahan sampai tiga bulan. “Namun ada jenis-jenis asesoris tertentu yang mampu bertahan lebih lama,” tuturnya.
Pada 2007, Jeffey optimistis bisnis asesoris hp masih booming. Operator banyak yang mendirikan BTS-BTS baru dan pihak vendor handset pun juga terus memproduksi model-model hp terbaru. “Ini juga memberikan kesempatan industri asesoris untuk terus berinovasi,” terangnya.
Kemampuan berinovasi industri asesoris ini tidak bisa diremehkan, karena banyak fitur dari vendor hp yang semula berasal dari kreasi industri asesoris. “Sebelum vendor mengeluarkan hp bervibrator, dunia industri asesoris telah memulainya. Kami pernah meluncurkan asesoris kalkulator di saat vendor hp belum memilikinya,” tandasnya.
Untuk bisa terus berinovasi Jeffrey telah mengantongi lisensi dari perusahaan-perusahaan kelas dunia, seperti dari Disney, Warner Bros, Looney Tunes dan Joger. “Kami satu-satunya produsen asesoris di Indonesia yang memiliki lisensi tersebut,” akunya tanpa bisa menyembunyikan rasa bangganya.
Tiga bulan lalu Jeffrey juga telah meluncurkan konsep berbelanja asesoris yang lengkap dengan mendirikan Wellcomm Shop dan kini sudah memiliki empat gerai. “Untuk sementara ini semua gerai masih di Jakarta. Responnya bagus, sehingga tidak menutup kemungkinan konsep ini akan dikembangkan ke daerah,” pungkas Jeffrey yang memiliki kantor-kantor cabangan hampir di semua kota besar di Indonesia. [pengusaha/sukatna]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar