Jumlah peminat bakso tidak pernah berkurang. Makanan ini juga tidak bersifat musiman, seperti jajanan yang lain. Karena dua hal itu, peluang bisnis bakso bagi pemain baru selalu terbuka, termasuk Bakso Ceker Priangan.
Dengan sedikit memodifikasi menu, bakso ceker milik Edi Supriadi terlihat berbeda dengan bakso-bakso yang sudah lama eksis. “Semula kami mengandalkan bakso tahu kuah, tetapi belakangan justru bakso ceker justru yang naik daun,” ujar anggota Tangan Di Atas (TDA) ini, di resto baksonya, Mall Depok Lantai III.
Sebelum membuka gerai di area makanan tradisional food court Mall Depok, Edi dan istrinya telah lama menggeluti bisnis bakso ini. Namun pada waktu itu bisnisnya hanya bersifat ‘iseng’. “Kami hanya melayani pesanan orang. Tetapi tiap bulan ada saja yang memesan. Kadang 100 porsi, tak jarang 200 porsi lebih. Justru para pelanggan inilah yang menyarankan kepada kami untuk membuka gerai,” ujar pria kelahiran Banjar Patroman, Ciamis ini.
Meski belum genap setengah tahun buka, Edi mengaku penjualannya sudah cukup lumayan. Apalagi pada akhir pekan. “Kalau ada acara khusus, seperti ulang tahun sebuah radio di Depok beberapa waktu lalu, bakso kami ludes,” terang account executive PT Percetakan Indo Nasional ini.
Bahkan Edi bertekad untuk membuka gerai-gerai berikutnya. Namun, ia mengaku masih terkendala modal. “Sekarang kami sedang mengusahakan untuk mendapatkan modal tambahan,” kata Edi yang sudah membuka satu warung lagi di daerah Lenteng Agung ini.
Sambil menunggu datangnya modal, Edi juga sudah melakukan survei tempat yang dinilainya strategis. Ia sangat yakin, jika mendapatkan tempat strategis, perkembangan baksonya akan lebih cepat lagi. “Dari sisi rasa saya berani mengadu dengan bakso-bakso yang sudah mapan,” jelas Edi seraya menyebutkan rahasia bumbu terletak di tangan istrinya.
Bahkan karena sangat optimistis terhadap masa depan bisnisnya ini, suatu saat nanti Edi akan konsentrasi kepada pengembangan usaha. Artinya, ia akan berpindah kuadran menjadi seorang pengusaha bakso dan akan menanggalkan status kekaryawanannya.
“Kalau ada kenalan yang tertarik dengan bisnis ini kita bisa jalan bersama-sama Pak,” katanya. Siapa yang tertarik dengan peluang ini? [pengusaha/sukatna]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar