Track record bukan hanya ampuh untuk menjejaki karir di dunia politik, tetapi juga merupakan salah satu kunci sukses dalam mengembangkan bisnis.
Salah satu nasehat yang diajarkan sejak dini dalam kultur kebudayaan Jawa adalah “goleko jeneng dhisik sawise kuwi lagi jenang (ukirlah prestasi atau reputasi terlebih dahaulu barulah materi akan mengikuti.”
Sepintas nasehat itu hanya bisa hidup di dunia moral, bukan dunia bisnis. Tetapi bagi Gideon
Hartono, pendiri Apotek Jaringan K-24, nasehat yang dituturkan ulang dari generasi ke generasi berikutnya itu benar adanya. “Reputasi pribadi itu penting di dalam mengembangkan bisnis,” tegasnya.
“Setidaknya demikian pengalaman pribadi saya dalam mengelola usaha,” Gideon menuturkan, salah satu calon franchisee-nya adalah adik teman sekelasnya sewaktu di SMA Collese De Britto, Jogjakarta. Begitu mengetahui, sang kakak langsung memberikan dukungan rekomendasi, karena dia tahu persis tentang reputasi Gideon di sekolah dulu. Ternyata yang bergabung bukan hanya adik teman sekelasnya dulu, teman-teman mereka pun juga ikut bergabung.
“Akhirnya empat orang bergabung dengan kami,” ungkap Gideon. Pak Gid, demikian para karyawannya menyapa, menegaskan justru track record inilah yang banyak membantunya dalam mengembangkan Apotek Jaringan K-24. Banyak franchisee yang justru bertindak sebagai marketer dengan cara memberikan rekomendasi kepada calon franchisee yang ingin bergabung. Istilahnya getok tular atau dalam ilmu marketing disebut word of mouth atau efek buah bibir.
“Tetapi selain itu, kami juga menggunakan media untuk menyebarluaskan informasi,” imbuh pria yang menggondol predikat juara ketika sekolah di Collese De Britto ini. Strategi lainnya adalah tidak menjadikan bisnis sebagai bisnis an sich, tetapi bisnis juga bisa dijadikan ladang kehidupan sosial.
“Benar memang bisnis itu mencari untung. Tetapi dalam hidup ada nilai-nilai keutamaan yang dikejar, di antaranya nilai ingin memberikan sesuatu kepada sesama,” tuturnya.
Ternyata nilai-nilai yang dijadikan fondasi perusahaan ini tak bertepuk sebelah tangan. Bahkan salah satu franchisee-nya yang akan buka di BSD mengungkapkan kepada Gideon,”saya tidak untung tidak apa-apa asalkan bisnis ini bisa memberikan lapangan pekerjaan dan bisa membuat kehidupan karyawan jadi lebih baik.”Sentuhan-sentuhan nilai inilah, imbuh Gideon, yang justru membuat Apotek Jaringan K-24 cepat berkembang. “Layanilah para franchisee dengan hati yang ikhlas dan tulus,” itulah yang selalu diwanti-wanti Gideon kepada para stafnya.
Dengan strategi ini Apotek Jaringan K-24 tumbuh dengan pesat. Bahkan dalam satu kesempatan K-24 pernah membuka 7 outlet secara bersamaan di tiga kota, sehingga dicatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Bahkan dalam waktu dekat ini, belasan outlet akan dibuka secara bersamaan oleh Apotek Jaringan K-24, dan menggenapi 26 outlet yang kini dimiliki apotek yang berkantor pusat di Jogjakarta ini. [sukatna/pengusaha]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar